Bekasi, ForumJabar.com–Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi tengah menyiapkan kebijakan baru yang berorientasi pada efisiensi anggaran dan keberlanjutan lingkungan. Salah satu langkah strategis yang akan diterapkan adalah penggunaan sistem sewa kendaraan listrik untuk operasional dinas.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menjelaskan bahwa program ini akan dimulai dengan menjual kendaraan dinas yang telah berusia lebih dari tujuh tahun. Hasil penjualan tersebut kemudian akan digunakan untuk membiayai penyewaan kendaraan listrik yang lebih hemat dan ramah lingkungan.
“Kami tidak akan melakukan pengadaan kendaraan baru. Kendaraan yang sudah berumur lebih dari tujuh tahun akan kami jual, dan pendapatannya akan digunakan untuk biaya sewa kendaraan listrik,” ujar Tri Adhianto di Bekasi, Senin (13/10/2025).
Tri menambahkan bahwa sistem sewa kendaraan listrik jauh lebih efisien dibandingkan dengan kepemilikan kendaraan konvensional. Biaya pemeliharaan yang selama ini membebani anggaran daerah dapat ditekan secara signifikan.
“Sewa mobil listrik ini jauh lebih murah. Kami tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk perawatan dan servis rutin. Biaya pemeliharaan mobil-mobil tua justru jauh lebih mahal,” ujarnya.
Melalui unggahan di akun Instagram resmi @pemkotbekasi, Tri juga menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Bekasi untuk mendukung kebijakan pemerintah pusat dalam efisiensi anggaran dan transisi energi bersih. Dalam postingan tersebut, ia menulis:
“Kendaraan dinas yang sudah berusia lebih dari tujuh tahun akan kami jual. Dana hasil penjualan itu akan dialokasikan untuk sewa mobil listrik. Ini bagian dari komitmen kami untuk mendukung program pemerintah pusat dalam efisiensi dan energi hijau.”
Ia juga menyebutkan bahwa kendaraan listrik memiliki keunggulan dari sisi biaya operasional, efisiensi energi, serta tidak menghasilkan emisi karbon. Dengan begitu, Pemkot Bekasi turut berkontribusi terhadap target Net Zero Emission yang tengah digencarkan pemerintah.
“Kami ingin mulai bertransformasi menuju pemerintahan yang lebih efisien dan ramah lingkungan,” tulis Tri dalam akun media sosial pribadinya, @mastriadhianto.
Kebijakan ini juga menjadi bagian dari penyisiran anggaran daerah untuk efisiensi jangka panjang. Tri memastikan tidak ada pengadaan kendaraan baru, melainkan seluruh kendaraan dinas akan dialihkan melalui skema sewa berbasis listrik.
“Ke depan, pemerintah daerah tidak akan lagi membeli kendaraan dinas. Semua akan disesuaikan dengan sistem sewa yang lebih efisien dan berorientasi lingkungan,” pungkasnya.
Dengan kebijakan baru ini, Pemkot Bekasi diharapkan menjadi salah satu daerah pelopor dalam penerapan kendaraan dinas listrik di Indonesia. Sekaligus mendorong perubahan menuju kota yang lebih hijau, efisien, dan berkelanjutan.
Masih kata Tri Adhianto, Ia menyadari bahwa operasional kendaraan dinas yang lama membutuhkan anggaran yang cukup besar, termasuk untuk biaya bahan bakar minyak (BBM) dan pembayaran pajak kendaraan.
Oleh karena itu, sejalan dengan program efisiensi anggaran dari pemerintah pusat, Pemkot Bekasi memutuskan untuk beralih ke sistem sewa kendaraan listrik.
“Kami melakukan penyisiran anggaran dalam rangka efisiensi. Ke depannya, pemerintah daerah tidak akan melakukan pengadaan kendaraan, melainkan sewa,” pungkasnya.

