Ikhtiar Tak Henti Warga Puri Atasi Jalan Rusak

Bekasi, ForumJabar.com–Belum selesai persoalan jalan rusak yang bertahun-tahun terjadi, kini warga Perumahan Graha Asri Residence, Telajung, Cikarang Barat, harus menghadapi masalah pelik lainnya. Yakni genangan air yang membanjiri jalan utama perumahan tersebut bila turun hujan.

Genangan air tersebut bisa bertahan berhari-hari meskipun hujan tidak lagi turun. Akibatnya, selain merusak permukaan jalan, banyak pengendara yang terperosok lantaran tidak mengetahui adanya lubang.

“Sebelumnya, jalan perumahan kita sudah rusak. Sekarang ditambah lagi genangan air yang bisa berhari-hari, akhrinya permukaan jalan pun semakin rusak, meski dicor beton sekalipun,” ujar Ketua RW 07 Muhammad Nur Yusup dalam sosialisasi program normalisasi beberapa waktu lalu.

Genangan air ini menurut Yusup, terjadi karena tersumbatnya saluran di sisi jalan utama perumahan. Saluran air itu seharusnya mengalir lancar menuju Kali Sadang yang berada di depan kompleks dan memanjang hingga ke belakang perumahan.

Tapi persoalannya, di sisi jalan tersebut telah berdiri ruko atau warung tanpa memiliki bak kontrol.

‘Sehingga saluran air yang tersumbat sulit dinormalisasi karena bak kontrolnya tidak ada,” ujar Yusup.

 

Urunan Pelaku Usaha dan Warga

Jajaran pengurus RW selanjutnya membentuk Tim Percepatan Normalisasi Saluran. Tim ini terdiri dari pengurus RT/RW, tokoh masyarakat, serta para pelaku usaha pemilik toko di sepanjang jalan utama perumahan. 

Tim ini bertugas menganalisis penyebab genangan air,  mencari solusi, sekaligus membuka donasi atau urunan bagi warga yang ingin berpartisipasi mendukung program normalisasi.

Sebelumnya, para pelaku usaha bersama pengurus RW juga telah sepakat urunan sebesar Rp 350 ribu per toko untuk mendukung program ini.

Dana tersebut digunakan untuk membiayai program normalisasi dengan menggunakan jasa tukang gali.

“Kami sepakat menggunakan jasa tukang gali Sindang, Agar sasaran normalisasi bisa tercapai dengan maksimal,” tambah Yusup.

Yusup menyatakan, sempat ada wacana untuk kembali mengerahkan kerja bakti warga. Namun karena tingkat kesulitannya yang tinggi, normalisasi harus dilakukan oleh tenaga bayaran.

“Sebab di sepanjang jalan tersebut, nyaris tidak ada bak kontrol sehingga harus dilakukan dengan turun langsung ke gorong-gorong.” terang Yusup lagi.

Normalisasi pun sudah dilaksanakan sejak Kamis (22/05/2025) dan dimulai dari ruko Blok P.  Rencananya, normalisasi dilakukan sampai ujung Blok E atau gerbang perumahan belakang.

Selama tiga hari pelaksanaan, ratusan karung sendimen yang menyumbat saluran berhasil diangkat. Alhasil, genangan air di bunderan penghubung antara Blok P dan Blok E telah jauh berkurang.

BACA JUGA :

Geger Le Minerale Palsu! Polisi Tangkap Pelaku di Burangkeng

 

Selain kontribusi dari pelaku usaha, program ini juga didukung oleh warga yang memberikan sejumlah bantuan baik berupa konsumsi, karung, maupun dana.

“Alhamdulillah banyak juga warga kita yang peduli dengan lingkungan. Ada yang menyumbang dana, karung untuk mengangkut sampah, atau juga sekedar tambahan konsumsi,” katanya.

 

Ikhtiar Mengatasi Jalan Rusak  

Program normalisasi saluran merupakan bagian dari ikhtiar warga Perumahan Graha Asri Residence (Puri) dalam mengatasi persoalan jalan rusak yang telah mereka alami selama bertahun-tahun.

Perumahan yang telah berdiri sejak tahun 1994 dan mulai dihuni warga pada 1996 tersebut, saat ini kondisi jalan utamanya sangat memprihatinkan. Jalan utama perumahan sepanjang 1,5 km dengan lebar 7 m dua lajur itu hanya terpakai satu jalur. Karena satu lajur lainnya sama sekali tidak bisa dilewati.

Sementara jalur yang bisa dilewati pun dalam kondisi rusak parah. Banyak kendaraan yang terperosok lubang-lubang menganga di sepanjang jalan.

Padahal jalan di perumahan ini menjadi jalan alternatif penting yang menghubungkan wilayah Serang di Utara dengan Setu di Selatan.

“Tak hanya itu, jalan di perumahan ini juga menghubungkan dua jalan desa yakni Jalan Sami Aji di sebelah timur dan Jalan Sami Aji di sebelah Barat,” ujar Yusup.

Contohnya, saat ini sedang dilakukan penutupan jalan akibat pembangunan jembatan Setu-Serang. Alhasil para pengendara melewati jalan perumahan untuk meneruskan perjalanan menuju serang dan sebaliknya.

Yusup mengungkapkan, berbagai upaya telah dilakukan oleh warga, mulai dari mengajukan permohonan ke pemerintah desa hingga pemerintahan kabupaten, Kemudian beraudiensi dengan camat hingga anggota dewan. Namun hasilnya masih nihil.

Akhirnya, selama ini warga harus urunan sendiri demi mengatasi persoalan ini selama bertahun-tahun. Padahal, kemampuan warga untuk berdonasi masih terbatas. 

“Kami berharap, Pemerintah Kabupaten Bekasi hingga Pemprov Jawa Barat mau mendengar keluhan kami dan segera membangun jalan di perumahan kami. Semata-mata bukan untuk warga perumahan, tetapi juga untuk kepentingan seluruh warga Desa Telajung.” pungkas Yusup.

 

Related posts