Bekasi, ForumJabar.com–Warga Perumahan Bintang Sriamur Residence di Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, menolak rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) yang akan membongkar jembatan di jalur saluran air Jalan Kong Isah.
Sebab, jembatan tersebut merupakan penghubung vital antara perumahan dengan daerah sekitarnya. Jika jembatan ini dibongkar, dipastikan warga perumahan akan terisolasi.
Seharusnya, jembatan dibangun kembali oleh pengembang. Namun masalahnya, pengembang perumahan sudah tidak ada sehingga warga kuatir jembatan tersebut tidak akan terbangun.
Apalagi, sebelumnya pejabat SDA Jabar menyatakan bahwa pembangunan jembatan menjadi tanggungjawab pengembang perumahan.
Ketua RT 08/RW 03 Perumahan Bintang Sriamur, Dedi, menyatakan warga perumahan tidak bermaksud menghalangi proyek normalisasi yang dilakukan Pemprov Jabar.
“Kami hanya ingin memastikan bahwa jembatan tersebut dibangun kembali. Sebab jembatan tersebut akses vital kami,” ujarnya kepada wartawan, Senin (21/04/2025).
BACA JUGA :
Kisah Tragis Ihkwan, Pemuda Bekasi yang Tewas di Kamboja
Hal ini menjadi kekuatiran warga paling utama, sebab dengan hanya 38 KK yang tinggal di perumahan, pihaknya kesulitan mengumpulkan dana swadaya untuk membangun jembatan baru.
Sementara, pihak pengembang perumahan sudah tidak bertanggung jawab. “Di perumahan ini, developer sudah lepas tangan dengan alasan unit sudah terjual semua,” tambah Dedi.
Dedi juga menekankan, bilamana proyek berjalan, pembongkaran jembatan dilakukan secara bertahap.
“Kita berharap agar pembongkaran jembatan-jembatan dilakukan secara bertahap agar tidak mengganggu mobilitas. Warga bisa ke perumahan sebelah, jangan serempak,” ujarnya.
Rencananya pembongkaran dilakukan pada Senin kemarin (21/04/2025). Namun karena ada penolakan dari warga, pembongkaran urung dilakukan.
Saat ini perwakilan warga dan SDA Jabar masih terus melakukan mediasi untuk menyelesaikan persoalan siapa yang akan membangun kembali jembatan baru.
Sebelumnya, Pemprov Jabar melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) akan melakukan proyek normalisasi sungai Tambun. Dalam proyek ini termasuk menormalisasi saluran atau kali yang bermuara ke Sungai Tambun.
Normalisasi dilakukan setelah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melihat langsung kondisi Sungai Tambun yang sudah mengalami penyempitan parah. (Yayat Suratmo)