Kisah Oei Hui Lan, Pewaris Raja Gula Semarang (Bag-2)

Oleh  : Yayat Suratmo

Dengan kekayaannya yang melimpah, wajar saja jika Oei Tiong Ham gemar hidup glamour atau bermewah-mewah. Berbeda dengan ayahnya yang menganut pola hidup hemat.

Soal hidup mewah, ayahnya pernah marah padanya, tapi Oei Tiong Ham balas berkata bahwa “Saya akan jauh lebih kaya dari papa.” tukas Oei Tiong ham muda. 

Benar saja, sejak mengemban warisan bisnis ayahnya, usaha dagang “Oei Tiong Ham Concern” melesat bak meteor. Bisnis perusahaan ini bukan saja gula, tetapi merambah ke bisnis lainnya, di antaranya beras, kopi, tepung tapioka, hingga hotel dan perkapalan.

Oei Tiong Ham juga gemar berjudi. Dulu ia pernah ingin mati bunuh diri gara-gara kalah berjudi. Bukan soal kalah atau menangnya, melainkan uang judi yang kalah itu adalah uang bapaknya untuk membayar sewa rumah.

Oei Tiong Ham merasa malu amat sangat, sehingga dia memutuskan ingin menceburkan diri ke sebuah sungai di Semarang.

Untungnya pacarnya  yang seorang janda, mau membantu meminjamkan uang 10.000 Gulden untuk mengganti kerugian akibat kalah judi.

BACA JUGA :

Kisah Oei Hui Lan, Pewaris Raja Gula Semarang (Bag-1)

 

Bisnis Oei Tiong Ham Corcern

Memasuki abad ke-20, bisnis Oei Tiong Ham Corcern semakin menggurita. Mulai dari bisnis gula, beras, tepung tapioka, gandum, bank, properti,  sampai bisnis perkapalan.

Pada awal tahun 1900-an hingga pertengahan tahun 1920-an, Kerajaan bisnis Oei Tiong Ham Corcern semakin berkibar.

Oei Tiong Ham Corcern sudah membuka kantor cabang di London, Bangkok, Singapura, Amsterdam, Calccutta, Shanghai, Hongkong, bahkan membuka perwakilan dagang di Wallstreet, New York.

Sebagai pebisnis, Oei terkenal hebat dalam urusan lobi. Ia dikenal memiliki hubungan erat dengan penguasa kolonial Belanda. Oei sangat memegang teguh prinsip menggandeng siapapun penguasa negeri saat itu.

Betapapun Gubernur Jenderal Hindia Belanda (pejabat tertinggi Belanda yang memegang wilayah indonesia saat itu) berganti-ganti, Oei selalu bisa berhubungan dengan baik. 

Selain itu, ia juga orang Tionghoa perantauan pertama yang mengenakan setelan pakaian barat. Bahkan kehidupan sehari-hari Oei mengikuti kebudayaan barat modern jaman itu. 

Oei juga dikenal flamboyan. Dengan uang berlimpah yang dimilikinya, dia bisa menikah dengan siapa saja yang dia mau. Kabarnya istrinya mencapai 18 orang dan anaknya berjumlah 42 orang.

 

Yang unik, menurut penuturan Hui Lan dalam bukunya, Oei Tiong Ham hanya mengakui putranya jika berkelingking bengkok. Kelingking bengkok diwariskan oleh ayah dari ayahnya.

Namun di tengah puncak kejayaannya, Oei Tiong Ham meninggal dunia secara mendadak pada 6 Juni 1924 dalam usia 57 tahun karena serangan jantung. Oei meninggalkan harta yang jumlahnya sekitar 200 juta Gulden Belanda.

Oei meninggal dunia di Singapura, namun ia sempat berwasiat agar dimakamkan di dekat almarhum ayahnya di Pamularsih, Kota Semarang.

Menurut sejumlah sumber sejarah, prosesi pemakaman Raja Gula dari Semarang itu sangat mewah dan megah. Jenazahnya diantar dengan kapal-kapal berhiaskan naga melewati kali Semarang menuju ke rumah duka.

Ribuan warga, pamong desa, hingga pejabat Hindia Belanda datang ke rumah duka di Semarang. Mereka mengucapkan duka cita yang terakhir kalinya kepada Sang Raja Gula dari Semarang.

Namun pada tahun 1960, jenazah Oei Tiong Ham dikremasi dan dipindahkan ke Singapura. Di Negeri Singa, nama Oei Tiong Ham sangat tersohor sebagai pengusaha yang membantu perkembangan ekonomi Singapura.

Ia membeli banyak tanah dan rumah di Singapura, hingga mencapai seperempat luas Singapura. Ia juga membeli perusahaan pelayaran Heap Eng Moh Steamship Company Limited.

Sekedar informasi, Oei adalah pemilik awal Bank Overseas Chinese Bank (OCB) yang kini berubah nama menjadi Bank OCBC. Di Indonesia bank ini diberi nama Bank OCBC NISP.

Dia  juga menjadi salah satu pengusaha yang memberikan sumbangan terbesar untuk pengembangan Raffles College, sekolah menengah tertua di Singapura yang dibangun tahun 1832. Oei menyumbang hingga US$ 150.000 untuk pembangunan gedung Raffles College.

Untuk mengenang jasa besar Oei Tiong Ham, Pemerintah Singapura membangun Taman Oei Tiong Ham yang letaknya berada di dekat Holland Road.

 

Related posts
Tutup
Tutup