Jakarta, Forumjabar.com–Pengurus Pusat Pemuda Panca Marga (PPM) memperingati HUT ke 44 dengan menggelar apel ziarah dan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Nasional (TMPN) Kalibata, Jakarta, Rabu (22/1/2025). Apel ziarah dipimpin langsung oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Panca Marga Patriani Paramita Mulia, S.H., LLM.
Acara dimulai sejak pagi hari pukul 07.15 WIB dan diikuti sekitar 300 peserta keluarga besar PPM dari berbagai daerah yang datang menggunakan bus.
Dalam apel ziarah, Ketum PPM Patriani tampak didampingi oleh Waketum Wawan Rachmatoellah. Dengan khidmat keduanya meletakan karangan bunga di monumen pahlawan TMP Kalibata.
Setelah memberi penghormatan, apel dilanjutkan dengan mengheningkan cipta sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada para pahlawan yang gugur merebut kemerdekaan.
Kegiatan dilanjutkan dengan menggelar tabur bunga di pusara makam para pahlawan dan tokoh-tokoh bangsa lainnya. Di antaranya pusara mantan Ketum PPM Andi Muhammad Galib, mantan Presiden BJ Habibie, Ibu Ani Yudhoyono, dan tokoh lainnya.
Usai melakukan aktivitas tabur bunga, jajaran pimpinan PPM melaksanakan pemotongan tumpeng yang dibagikan kepada para anggota.
“Hari ini Pemuda Panca Marga sudah berusia 44 tahun, yang jatuh setiap tanggal 22 Januari , kami sebagai anak cucu pejuang kemerdekaan Republik Indonesia, akan selalu mengenang jasa para pahlawan dan meneruskan cita-citanya,” ujar Paramita kepada ForumJabar.com, Rabu (22/12025).
Paramita menekankan pentingnya mengenang jasa para pahlawan di era teknologi yang serba modern ini. Ia menyatakan justru memberi penghormatan terhadap jasa para pahlawan menjadi hal yang harus terus ditumbuhkan demi menumbuhkan rasa nasionalisme.
“Ini menjadi tantangan kita semua di tengah jaman yang serba canggih. Ada AI, ada internet, jangan sampai kita melupakan jiwa nasionalisme kita, ” ujar Paramita.
Dijelaskan Paramita, peringatan HUT Pemuda Panca Marga ke 44 ini mengambil Tema Mencapai Persatuan PPM yang berjiwa Tan Hana Dharma Mangrva dengan semangat Tri Dharma Bhakti sebagai pilar kedaulatan dan kemajuan Indonesia.
“Sub tema peringatan tahun ini adalah Merajut Kebersamaan, Menguatkan Solidaritas Keluarga Besar PPM, serta Persatuan Pemuda Panca Marga sebagai Pilar Kedaulatan dan Kemajuan Indonesia. Juga menjadi momentum untuk mengingatkan generasi muda tentang pentingnya mengenang jasa para pahlawan,” katanya.
Sementara kepada keluarga besar PPM, Paramita berpesan agar seluruh anggota PPM bersatu, meneruskan, mendukung dan menyukseskan program pemerintah.
“Mari singkirkan ego kepentingan pribadi, dan juga singkirkan segala perbedaan,” tegasnya.
Pada prinsipnya, jika seluruh keluarga besar PPM memegang teguh Tan Hana Dharma Mangrva maka seluruh anggota PPM pasti dapat berkontribusi besar bagi bangsa ini.
“Saya mengingatkan kepada seluruh anggota PPM, agar senantiasa menjalankan Tri Dharma Bakti, dengan tiga prinsip, yakni Solidaritas, Idealisme dan Patriotisme. Apabila dalam menjalankan berbagai aktivitas didasarkan pada tiga prinsip itu, maka di jaman perkembangan teknologi apapun, kita akan maju, dan jangan hilangkan identitas bangsa kita. Dirgahayu PPM ke 44, Jayalah PPM, maju dan sejahterahlah bangsaku Indonesia. Amin” tutup Paramita.
PPM merupakan organisasi yang lahir berdasarkan keputusan Kongres IV 1978 Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI). Wadah ini kemudian diberi nama Pemuda Panca Marga sesuai dengan sumpah atau kode etik LVRI yang bernama Panca Marga.
Dengan memberikan izin penggunaan nama sesuai dengan sumpah para Veteran Indonesia, LVRI mengamanatkan Pemuda Pancamarga sebagai bagian dari LVRI. Dalam hal ini PPM didirikan sebagai anak organisasi LVRI.
Keputusan ini kemudian dituangkan dalam Kepres No.25/1980 tentang Penetapan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Legiun Veteran Republik Indonesia.