Jakarta, ForumJabar.com–Demo pengemudi Ojek Online (Ojol) akibat insiden tewasnya pengemudi ojol dilindas rantis (kendaraan taktis) Brimob mereda. Demo yang berlangsung sejak Kamis malam lalu berlanjut hingga Jumat pagi (29/8/20225) reda sekitar pukul 10.00 WIB.
Dalam demo ini, ribuan pengemudi ojol menggeruduk Markas Komando (Mako) Korps Brimob di Kwitang, Jakarta Pusat.
Situasi baru kondusif sekitar pukul 10.00 WIB setelah pihak Marinir, yang markasnya berdekatan dengan Mako Brimob Kwitang, menenangkan massa.
Pantauan di lokasi, ada enam mobil di sekitar Mako Brimob dibakar massa. Kemudian sejumlah fasilitas umum rusak parah. Separator busway hancur berserakan di jalan, CCTV dirusak, dan sebuah pos polisi di bawah flyover Senen dibakar.
Asintel Kaskostrad Brigjen TNI Muhammad Nas mengatakan peserta unjuk rasa di Mako Brimob, Jakarta Pusat, meminta agar anggota Brimob yang menabrak pengemudi ojek online (ojol) dengan kendaraan taktis (rantis) diproses hukum secara transparan kepada publik.
“Intinya, masyarakat menyampaikan sejumlah tuntutan, mulai dari proses yang diduga pelaku penabrakan agar dibuka secara transparan dan disampaikan ke masyarakat,” kata Muhammad Nas di Mako Brimob, Kwitang, Jakarta, Jumat, (29/08/2025).
Selain itu, mereka juga meminta jika ada demonstran atau masyarakat yang masih ditahan oleh pihak kepolisian agar dilepaskan.
“Sampai saat ini, belum diketahui berapa jumlahnya,” ujar Muhammad Nas.
Lebih lanjut, dia mengatakan seluruh tuntutan yang disampaikan peserta unjuk rasa sudah didengar oleh pimpinan dan tentu akan ditindak lanjuti.
“Saya minta mereka kembali saja, perwakilan datang ke sini untuk menyampaikan aksi,” kata dia.