Bekasi, ForumJabar.com–Imbas hujan deras yang mengguyur jabodebatek selama dua hari, wilayah Bekasi dilanda banjir. BPBD Kabupaten Bekasi mencatat, banjir yang terjadi pada Kamis (31/1/2025) ini merambah 9 kecamatan dari sebelumnya 6 kecamatan pada Rabu (30/1/2025).
Ketinggian banjir bervariasi antara 50-80 cm, dan dilaporkan tidak ada korban jiwa. Daerah yang terendam menurut Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi, Muchlis, mayoritas wilayah yang terkena banjir adalah pemukiman warga.
Wilayah yang terdampak banjir meliputi Tambun Utara, Tambelang, Karangbahagia, Tarumajaya, Sukakarya, Cibitung, Sukatani, Sukawangi dan Babelan.
Menurut laporan, sebanyak 3.235 rumah terendam air, dengan 3.043 kepala keluarga terdampak, mencakup hampir 10.000 jiwa.
“Saat ini, 10 orang telah mengungsi ke tempat aman,” ujar Muchlis, Jumat (31/1/2025).
Meskipun banjir semakin meluas, pemerintah daerah belum menetapkan status tanggap darurat. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD, Dodi Supriadi, menjelaskan bahwa status saat ini masih siaga tanggap darurat, bukan tanggap darurat penuh.
Jika tanggul jebol atau situasi semakin memburuk, barulah status darurat bisa dinaikkan. Sementara soal anggaran, Dodi menyebut, Anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) juga belum bisa dikeluarkan, sehingga bantuan masih mengandalkan sumber daya yang tersedia.
“Kita telah mengerahkan personel untuk melakukan berbagai tugas di lapangan, termasuk evakuasi, asesmen, serta distribusi logistik bekerjasama dengan Baznas dan Dinas Sosial Kabupaten Bekasi,” katanya.
Menurutnya, banjir tidak hanya disebabkan oleh hujan lokal, tetapi juga oleh kiriman air dari hulu. Kali Bekasi, misalnya, menerima aliran air dari hulu yang berdampak pada Kecamatan Babelan, Tarumajaya, dan Sukawangi.
Selain itu, Kali Cikarang dan Sungai Citarum juga mengalami peningkatan debit air. Peningkatan ini mempengaruhi volume air di wilayah mulai dari Sukatani, Karangbahagia, dan Sukakarya. Lalu juga meluar ke Cikarang Timur, Kedungwaringin, Bojongsari, Pebayuran, Cabangbungin, hingga Muaragembong.