Bekasi, ForumJabar.com–Wacana Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Bogor Barat sebenarnya bukanlah hal yang baru bagi masyarakat yang ada di empat belas kecamatan di wilayah barat Kabupaten Bogor. Perjuangan pemekaran Kabupaten Bogor Barat sudah dilakukan sejak awal tahun 2000 dan sudah dibahas oleh para Bupati Bogor terdahulu seperti Rachmat Yasin, Nurhayanti, dan saat ini kembali mendapatkan dukungan penuh dari Bupati Bogor Rudy Susmanto.
Ada 14 kecamatan yang sudah ditetapkan akan masuk dalam DOB Kabupaten Bogor Barat. Kecamatan-kecamatan itu adalah Dramaga, Tenjolaya, Ciampea, Cibungbulang, Pamijahan, Leuwiliang, Leuwisadeng, Nanggung, Sukajaya, Cigudeg, Jasinga, Tenjo, Parung Panjang, dan Rumpin.
Jika Kabupaten Bogor Barat menjadi DOB, maka Kabupaten Bogor Barat akan punya luas wilayah sekitar 1.318,45 kilometer persegi atau 44,15% dari luas Kabupaten Bogor saat ini yang mencapai 2.986,20 kilometer persegi. Total luas DOB Kabupaten Bogor Barat yang seluas itu mencakup 14 wilayah yang memang sudah dipetakan jadi bagian DOB Kabupaten Bogor Barat.
Sementara itu, jumlah penduduk Kabupaten Bogor Barat akan mencapai 1.590.392 jiwa (sekitar 29,30% dari total penduduk Kabupaten Bogor). Jumlah tersebut sangat realistis, karena ada beberapa kecamatan yang padat penduduk masuk dalam DOB Kabupaten Bogor Barat, seperti Kecamatan Dramaga, Ciampea, dan Cibungbulang.
Pemekaran Bogor Barat ataupun Bogor Timur sebenarnya sudah menjadi perhatian serius dari Bupati Bogor Rudy Susmanto. Bahkan, saat masih jadi Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto juga sangat tahu bahwa keinginan pemekaran Bogor Barat menjadi DOB telah lama digaungkan oleh tokoh dan masyarakat di Bogor Barat dan saat ini telah memasuki tahap akhir di tingkat Kabupaten Bogor dan Provinsi Jawa Barat.
Tak hanya itu, beberapa waktu lalu, Bupati Bogor Rudy Susmanto juga sudah memastikan anggaran untuk penyiapan infrastruktur pendukung Calon Daerah Otonomi Baru (CDOB) Kabupaten Bogor Barat, Jawa Barat dimulai pada 2026. Rencananya, ibu kota Kabupaten Bogor Barat akan berlokasi di Kecamatan Cigudeg yang memang punya posisi di tengah-tengah. Pemkab Bogor sebagai kabupaten induk tentunya harus menyiapkan anggaran untuk pembangunan infrastruktur pusat pemerintahan Kabupaten Bogor Barat pada tahun 2026. Pemkab Bogor juga terus melakukan pembangunan Infrastruktur di berbagai kecamatan yang ada di bagian barat Kabupaten Bogor.
Rudy Susmanto saat ini fokus dalam melakukan pembangunan peningkatan infrastruktur yang ada di semua kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor, termasuk 14 kecamatan yang rencanannya masuk dalam calon DOB Kabupaten Bogor Barat. Bahkan, belum lama ini, Rudy Susmanto menggelar kejurnas Sepeda atau Tour Malasari (Kecamatan Nanggung) yang punya tujuan untuk mengenalkan destinasi wisata yang ada di barat Kabupaten Bogor. Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Bogor Sastra Winara saat dikonfirmasi soal DOB Kabupaten Bogor Barat, tidak memberikan penjelasan secara detail. “Untuk DOB, masih menunggu moratorium pusat,” katanya singkat.
Sementara itu, Ketua Dewan Penasihat Komite Percepatan Pemekaran Kabupaten Bogor Barat ( KPPKBB) Haryanto Surbakti mengatakan, Bogor Barat sudah diajukan oleh Pemprov Jabar ke Kementerian Dalam Negeri. “Pemekaran bagi warga Bogor Barat merupakan suatu kebutuhan dan keharusan,” ujar Haryanto Surbakti. Menurut dia, Bogor Barat diusung sejak tahun 2000. Bogor Barat sudah masuk Amanat Presiden (Ampres) Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, saat paripurna untuk pengesahan daerah otonomi barù, terjadi voting antara ditunda atau dilanjutkan. Pada akhirnya, hasil voting Rapat Paripurna DPR RI itu menunda pemekaran DOB Bogor Barat. “Saat itu, bukan hanya Bogor Barat, tapi puluhan calon DOB tertunda semua. Akhirnya, pemerintah mengeluarkan kebijakan moratorium sampai sekarang,” kata mantan Ketua KPU Kabupaten Bogor periode 2013- 2018.

