Bekasi ForumJabar.com–Timnas Indonesia akan menjalani matchday kelima kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Jepang, pada Jumat (15/11/2024) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Kick off pertandingan akan dimulai pukul 19,00 WIB.
Jika membandingkan timnas Indonesia dengan timnas Jepang, maka pasukan Samurai Biru ini unggul segala-galanya. Tim yang diasuh Hajime Moriyasu ini merupakan tim sepakbola terkuat di Asia saat ini.
Secara statistik, Jepang selalu ke babak utama Piala Dunia sejak tahun 1998, atau sudah 7 kali lolos berturut-turut. Prestasi terbaik Jepang di Piala Dunia adalah masuk ke babak kedua atau babak 16 besar. Tim ini sukses mengukir prestasi lolos ke babak kedua Piala Dunia sebanyak 4 kali dari 7 kali penampilan, sisanya, tersingkir di babak pertama.
Berbeda dengan Indonesia, dalam sejarah sepakbola modern Indonesia tidak pernah lolos piala dunia sekalipun. Bahkan, berada di babak ketiga kualifikasi seperti sekarang pun merupakan hal pertama bagi Indonesia.
Satu-satunya catatan Indonesia di Piala Dunia adalah pernah tampil pada edisi 1938 di Prancis. Saat itu Indonesia masih bernama negara Hindia Belanda dan diundang oleh FIFA sebagai perwakilan dari Asia.
Betul, jika dirunut ke belakang, jauh sebelum negara-negara asia dengan tradisi sepakbola yang kuat seperti Jepang, Iran, Arab Saudi muncul, Indonesia atau Hindia Belanda adalah negara Asia pertama yang ikut Piala Dunia.
Lalu bagaimana perbandingan kekuatan sepakbola Indonesia dan Jepang?
Peringkat FIFA
Jepang saat ini menduduki peringkat ke-15 ranking FIFA. Peringkat ini merupakan ranking tertinggi negara Asia di kancah sepakbola dunia. Peringkat Jepang bahkan jauh mengalahkan peringkat negara-negara Eropa dengan tradisi sepakbola yang kuat seperti Swedia. Rusia, atau Denmark.
Peringkat Jepang juga masih lebih baik dari Meksiko, salah satu negara Amerika Latin yang memiliki segudang pemain top dunia. Tak hanya Meksiko, ranking FIFA Jepang juga lebih baik daripada ranking FIFA tuan rumah Piala Dunia 2026, Amerika Serikat yang berada di ranking ke-18.
Sementara Indonesia, berada 115 anak tangga di bawah Jepang. Menurut laman resmi FIFA, Indonesia berada di ranking 130. Ranking ini merupakan peringkat ke-23 untuk negara-negara Asia.
Dengan peringkat ini, maka di level Asia pun, Jepang berada di peringkat pertama sementara Indonesia di peringkat 23.
Nilai pasar pemain
Dari sisi nilai pasar pemain seluruh tim, Indonesia juga sangat jauh dibandingkan Jepang. Saat ini market value atau nilai pasar Tim Merah Putih adalah senilai Rp547,09 miliar.
Nilai ini memang meningkat dari sebelumnya karena masuknya Kevin Diks. Pemain FC Copenhagen ini memilki nilai pasa Rp125,39 miliar. Posisinya persis di belakang Mees Hilgers yang punya nilai pasar 10 juta euro (Rp171,7 miliar).
Sementara nilai pasar skuad Jepang terbaru mencapai Rp 5,03 triliun, atau sekitar 10 kali lipat dari nilai pasar Indonesia. Tinggi nilai pasar Timnas Jepang berkat kontribusi para pemainnya yang berkiprah di klub-klub elite Eropa.
Saat ini pemain termahal di kubu Jepang adalah pemain Real Sociedad Takefuso Kubo. Pemain bertubuh mungil yang masih berusia 23 tahun ini memiliki nilai pasar mencapai Rp869,08 miliar.
Di bawahnya ada Kaoru Mitoma dan Takumi Minamino yang juga memiliki nilai pasar tinggi. Kualitas para pemain Jepang yang merumput di liga-liga top Eropa menjadi salah satu alasan mengapa mereka begitu mendominasi di kancah internasional.
Head to head
Dalam sejarah pertemuan kedua tim, Indonesia sebetulnya tidak terlalu memalukan. Setidaknya Indonesia pernah mencatat 4 kali menang saat berhadapan dengan Jepang. Bahkan Timnas Indonesia pernah membantai Jepang dengan skor 7-0 pada ajang Merdeka Cup, 11 Agustus 1968, di Malaysia.
Secara total, Indonesia dan Jepang telah bentrolk 16 kali, dimana Jepang menang 10 kali, Indonesia 4 kali, serta dua kali seri.
Namun, 4 kemenangan tersebut terjadi sebelum era sepakbola modern. Setelah memasuki era sepakbola modern yang dimulai tahun 1990-an, Timnas Indonesia tidak pernah menang.
Pada 8 Mei 1989, Indonesia sempat menahan Jepang 0-0 saat keduanya bentrok di Stadion GBK dalam kualifikasi Piala Dunia. Namun pada pertemuan berikutnya di kandang Jepang, Indonesia dibantai 0-5.
Lalu pertandingan terakhir dalam laga Piala Asia, tepatnya pada 24 Januari 2024, Indonesia juga keok dari Jepang denga skor 1-3. Gol semata wayang Indonesia saat itu dicetak oleh Sandy Walsh.