TPA Burangkeng Sudah Overload, Pemkab Hanya Tambah Lahan 2 Hektar!

Bekasi, ForumJabar.com–Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi, Mansur Sulaeman, menyatakan kondisi TPA Burangkeng di Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi sudah melebihi kapasitas.

Kondisi ini, ujar Mansur, sudah berlangsung sejak dua tahun lalu. Dalam sehari, sekitar 600 hingga 700 ton sampah masuk ke TPA tersebut. Padahal kapasitasnya di bawah angka tersebut.

Adapun TPA Burangkeng memiliki luas lahan sekitar 11,6 hektare. Lahan itu dibagi menjadi empat zona yakni, zona A, B, C, dan D. Gunungan sampah ditiap zona itu diprediksi akan terus bertambah seiring belum adanya perluasan area TPA.

Untuk mengatasi hal ini, pada 2025, pihaknya telah mengajukan rencana perluasan lahan TPA Burangkeng seluas 10 hektar, yang mencakup lahan untuk penampung sampah, kolam retensi lima hektar, dan lahan untuk pembangunan teknologi pengolahan sampah.

Namun yang baru disanggupi Pemkab Bekasi jauh di bawah permintaan.

“Kemarin pak Pj juga sudah menyampaikan ke kita bahwa diusahakan akan ada pengadaan lahan di 2025. Luasnya itu baru disebut pak Pj sekitar 2 hektare,” katanya.

Menurut Mansur, selama ini sampah yang masuk ke TPA Burangkeng merupakan sampah campuran yang belum dipilah. Oleh karena itu, pihaknya berharap adanya tempat pengolahan sampah di Kabupaten Bekasi, agar sampah yang masuk ke TPA Burangkeng hanya berupa residu, seperti TPST Kertamukti Cibitung.

“Di TPST Kertamukti, sedang dalam proses pendampingan dan akan mendampingi kami selama 10 bulan. Ke depannya, semakin banyak tempat pengolahan sampah yang ada, sehingga yang masuk ke TPA hanya residu, bukan sampah yang belum terkelola,” jelas Mansur.

Sementara itu, Pj Bupati Bekasi, Dedy Supriyadi, mengungkapkan bahwa rencana perluasan TPA Burangkeng kini telah memasuki tahap pembahasan dengan DPRD Kabupaten Bekasi.

Ia mengatakan, selama ini pengelolaan sampah di TPA Burangkeng dilakukan dengan sistem dumping atau penumpukan. Namun, pada 2025 mendatang, pengelolaan sampah akan menjadi prioritas Pemkab Bekasi.

“Ke depan kita akan upayakan menggunakan teknologi seperti RDF atau lainnya, termasuk truk-truk sampahnya yang compact yang pengolahannya bisa mengurangi 1/3 nya daripada volume sampah tanpa menyisakan residu,” tandasnya.

Related posts
Tutup
Tutup