Bekasi, ForumJabar.com–Pilkada Kabupaten Bekasi menghadirkan tiga calon, yakni nomor urut 1 Dani Ramdan-Romli HM, nomor urut 2 BN Holik-Faizal Hafan Farid, dan nomor urut 3 Ade Kuswara-Asep Surya Atmaja.
Elektabilitas pasangan calon nomor urut 1 Dani Ramdan-Romli HM ternyata masih menjadi yang tertinggi dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Bekasi.
Berdasarkan survei Skala Institute dan Ragaplasma Research yang dipaparkan Jumat, (25/10/2024) di Cikarang, Kabupaten Bekasi, paslon Dani-Romli memiliki elektabilitas hingga 41,75 persen.
Disusul paslon nomor urut 2 BN Holik-Faizal Hafan Farid 19,5 persen, serta pasangan nomor urut 3 Ade Kuswara-Asep Surya Atmaja 24,75 persen.
Menurut Direktur Skala Institute, Wahyu Ginandjar, elektabilitas pasangan Dani-Romli tinggi karena dianggap sebagai petahana yang telah terbukti secara kinerja, menandakan bahwa masyarakat puas dengan kinerja pemerintah daerah.
“Publik menilai kinerja Ahmad Dani yang merupakan petahana, cukup berhasil sehingga mempengaruhi tingkat kepercayaan kepada paslon ini,” ujar Wahyu.
Meski begitu, mengingat masih tingginya indikator politik uang di Kabupaten Bekasi, Wahyu menjelaskan bahwa elektabilitas ini dapat berubah.
Sebab secara karakteristik pemilih, kemungkinan pemilih mengubah pilihan di pilkada Kabupaten Bekasi masih sangat tinggi.
Wahyu tidak secara spesifik menyebut faktor pengubah tersebut berupa imbalan uang. Namun indikasinya menurut Wahyu cukup kuat ke arah sana.
“Kami tidak secara spesifik menanyakan bentuk uang atau barang dan jasa yang dimaksud, termasuk tentang serangan fajar,” jelasnya.
Wahyu juga memaparkan, perubahan pilihan itu cenderung terjadi seminggu menjelang hari H pencoblosan.
“Berdasarkan hasil survei kami, perubahan itu dapat terjadi pada seminggu terakhir hingga hari H pencoblosan,” katanya.
Dia menyatakan perubahan pilihan akibat uang itu juga terjadi di daerah lain hanya tingkat persentase tidak setinggi di Kabupaten Bekasi. Paling tinggi hanya terjadi di Majalengka dengan 17,9 persen serta Cirebon sebesar 16,99 persen.
“Karakteristik di Bekasi hampir sama seperti yang kami survei juga di sekitar Sulawesi di mana tingkat perubahannya cukup tinggi. Tentu ini menjadi atensi kita semua,” tutupnya. (YAS)